logo maharesigana

Maharesigana UMM dan MDMC Gelar Simulasi Kebakaran SPAB, Latih Kesiapsiagaan Siswa dan Guru

Author Photo

Hadid

5 min read - 6 Oktober 2025
IMG_9943.jpg

Maharesigana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) sukses menggelar simulasi kebakaran sebagai puncak kegiatan Pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) pada Jumat, 3 Oktober 2025 di Muhammadiyah Boarding School Mojokerto. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menguji kesiapan siswa, guru, dan tim siaga sekolah dalam menghadapi ancaman kebakaran yang bisa terjadi kapan saja.


Simulasi tersebut merupakan tindak lanjut dari rangkaian pelatihan SPAB yang berlangsung pada 24–26, September 2025. Selama tiga hari, para peserta telah mendapatkan materi intensif mengenai manajemen risiko bencana, standar operasional evakuasi, serta pembentukan tim siaga sekolah yang efektif. Melalui simulasi ini, peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga diajak merasakan langsung bagaimana menghadapi kondisi darurat kebakaran secara nyata.


Dalam skenario yang disimulasikan, alarm tanda bahaya dibunyikan secara mendadak. Para siswa dan guru segera diarahkan untuk meninggalkan kelas, menutup sumber api, dan menuju titik kumpul yang telah ditentukan. Tim siaga sekolah pun berperan aktif, mulai dari memastikan jalur evakuasi aman, mengatur pergerakan siswa, hingga memberikan pertolongan pertama sederhana. Suasana semakin terasa nyata karena simulasi dibuat sedekat mungkin dengan kondisi kebakaran sesungguhnya.


(Rindya Fery Indrawan, Ketua Umum Maharesigana UMM berkoordinasi dengan Tim Siaga MBS Mojokerto).

Ketua Umum Maharesigana UMM, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bukti nyata peran mahasiswa dalam mendukung gerakan kesiapsiagaan nasional.


"Kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa bisa menjadi motor penggerak budaya siaga bencana. Melalui simulasi ini, kami berharap adik-adik di Muhammadiyah Boarding School tidak hanya tahu prosedur evakuasi, tetapi juga berani mengambil peran ketika keadaan darurat terjadi" ungkapnya

Acara simulasi ini juga mendapat perhatian khusus dari Ketua Pimpinan Pusat MDMC, Budi Setiawan, S.T., M.T., yang hadir langsung untuk menyaksikan jalannya simulasi. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa pendidikan kebencanaan di sekolah merupakan hal yang sangat mendesak.


(Bapak Budi Setiawan selaku Ketua MDMC PP ketika memberikan sambutan).

“Kesiapsiagaan bukan hanya teori, tapi keterampilan yang harus terus dilatih agar warga sekolah siap bertindak saat bencana benar-benar datang,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Muhammadiyah Boarding School Mojokerto menegaskan bahwa program pelatihan SPAB ini selaras dengan visi pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada aspek kognitif, tetapi juga penguatan kapasitas adaptif siswa dalam menghadapi risiko bencana. Ia menyampaikan:


“Pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam mendorong penguatan kapasitas warga pondok, khususnya generasi muda, agar memiliki kesiapsiagaan yang memadai. Kami memandang sekolah sebagai ruang strategis untuk menanamkan budaya siaga sejak dini, sehingga peserta didik tidak hanya terampil dalam aspek akademik, tetapi juga tangguh menghadapi situasi krisis.” tegasnya.

Melalui kolaborasi ini, MDMC dan Maharesigana UMM berharap agar Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) tidak hanya menjadi konsep, tetapi benar-benar terwujud di setiap sekolah. Diharapkan, setelah mengikuti pelatihan dan simulasi, para guru serta siswa dapat menyalurkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh kepada lingkungan sekitar. Dengan begitu, sekolah dapat menjadi pusat pembelajaran sekaligus benteng pertama dalam mengurangi risiko bencana.


Kedepannya, program serupa akan terus digencarkan di berbagai sekolah, tidak hanya untuk kebakaran tetapi juga untuk jenis ancaman lain seperti gempa bumi, banjir, dan bencana alam lain yang rawan terjadi di Indonesia. Dengan demikian, SPAB diharapkan mampu mencetak generasi muda yang tangguh, peduli, dan siap siaga menghadapi bencana kapanpun datangnya


logo maharesigana

Maharesigana, berdiri pada 2016, bergerak dalam penanggulangan bencana mulai dari pra hingga pasca bencana dan berkolaborasi dengan berbagai pihak.

Ikuti Kami di

©2025 maharesigana.org
Semua Hak Cipta Dilindungi.